October 20, 2017

Perbandingan Open Source dan Closed Source

shell,linux,linux indonesia,mikrotik,mikrotik indonesia, freebsd,freebsd indonesia,kpli klaten,BLC Telkom Klaten, icar, sibunglonganteng

1) Pengertian

  • Sumber terbuka (bahasa Inggris: open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.
  • Closed Source adalah sistem operasi yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, kelompok atau perusahaan tertentu dan sistem operasi ini tidak membuka secara umum kode programnya. Biasanya sistem operasi akan memerikan license kepada orang lain untuk dapat menjalankan program tersebut.

2) Latar Belakang

Untuk mengetahui apa pengertian dan perbedaan antara Open Source dan Close Source.

3) Maksud dan Tujuan

Mempunyai maksud dan tujuan agar pembaca ataupun saya tahu sistem operasi tidak hanya windows saja (maksud : Close Source).

4) Hasil yang Di Harapkan

Mampu berfikir kritis dan paham tentang Open Source dan Close Source.

B. Alat dan Bahan

  • PC/Laptop
  • Koneksi Internet (bila diperlukan)

C. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan

3 Jam (waktu yang diperlukan untuk sharing dan diskusi)

D. Proses Pelaksanaan Kegiatan

–> Dari Segi Keuntungan dan Kelemahan

1) Keuntungan Open Source

  • Lisensi gratis, meskipun ada yang berbayar biasanya tidak semahal Proprietary Software
  • Jumlah user tak terbatas.
  • Aplikasi dapat digandakan.
  • Kode sumber program terbuka, isinya dapat dilihat, dipelajari, dimodifikas dukungan ditangani oleh perusahaan atau komunitas.

2) Kelemahan Open Source

  • Kompabilitas hardware tidak terjamin (terutama pada sistem operasi).
  • Masih terus dalam pengembangan dan penyempurnaan.
  • Interface terkadang tidak user friendly.

3) Keuntungan Close Source

  • Lisensi berbayar.
  • Jumlah user terbatas sesuai lisensi.
  • Aplikasi tidak boleh digandakan.
  • Kode sumber program tertutup, tidak dapat diketahui.
  • Support ditangani oleh perusahaan pembuat.

**4. Kelemahan Close Source

  • Harga lisensi mahal, bahkan terkadang dapat melampaui harga komputer itu sendiri.
  • Beda versi terkadang juga beda lisensi sehingga harus mengeluarkan biaya kembali.
  • Kode sumber program tertutup sehingga memungkinkan adanya trojan dalam program.
  • Tidak dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
  • Jika pembuat software bangkrut, maka nasib layanan tidak jelas.

--> Dari Segi Keamanan

1) Open Source

  • Tahan akan serangan virus, tetapi bukan berarti Linux bebas dari virus, tapi virus itu tidak bisa berkembang seperti halnya virus pada Windows.

2) Close Source

  • Lebih rentan terkena virus. Virus pada Windows mudah dengan cepat berkembang, karena sifat komersialnya (tertutup) dan Windows juga rentan terkena serangan hacker.

–> Dari Segi Tampilan

1) Open Source

  • sistem operasi closed source seperti Linux, antar muka untuk user ada 2 bagian, Text User Interface (TUI) dan Graphical User Interface (GUI). Untuk TUI, tampilannya hanya warna hitam sebagai latar belakang dan tulisan yang berwarna putih. Sedangkan untuk GUI, ada 3 model desktop yang terkenal yaitu KDE, GNOME, dan Xfce. Ketiga desktop ini memiliki tampilan yang menarik dan dibangun sesuai kebutuhan. Untuk komputer dengan perangkat keras yang cukup tinggi levelnya dapat menggunakan KDE dan GNOME, namun untuk komputer tua, lebih disarankan menggunakan Xfce, karena minim terhadap resource komputer.

2) Close Source

  • Sistem operasi close source seperti Windows memiliki antar muka yang menarik dan mudah dipelajari, hal tersebut karena tampilannya yang user friendly.

–> Dari Segi Sistem File

1) Open Source

  • ext2, ext3, reiserfs, xfs, jfs.
  • Membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam berbagai aspek penggunaan sistem operasi.
  • Tidak menggunakan istilah drive untuk device dan partisi, Yang digunakan adalah direktori biasa.
  • Linux mengenal direktori root (disimbolkan dengan /).
  • Linux dapat membaca dan menulis ke FAT32, dan dapat membaca dan menulis NTFS.
  • Ekstensi nama file tidak memiliki peranan penting.

2) Close Source

  • Menggunakan FAT dan NTFS.
  • Tidak membedakan penggunaan nama file dengan huruf besar dan huruf kecil (case insensitive).
  • Menggunakan istilah drive untuk device dan partisi.
  • MyComputer sebagai root.
  • Windows juga tidak bisa membaca file sistem Linux.
  • Ekstensi nama file di Windows memiliki peranan penting.

INGAT! SISTEM OPERASI OPEN SOURCE BUKAN BERARTI GRATIS!”

E. Hasil yang Di Dapatkan

Mampu mengetahui dan paham tentang Open Source dan Close Source.

F. Temuan Permasalahan

Belum menemukan masalah saat saya mempelajari dan memposting artikel ini

G. Kesimpulan

Sistem Operasi Open Source lebih cepat berkembang dari pada Sistem Operasi Closed Source, Hal ini disebabkan karena Open Source dapat di kembangkan oleh jutaan Developers.

H. Referensi dan Daftar Pustaka