September 12, 2017

Routing Dynamic OSPF di MikroTik

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

A. Pendahuluan

Pada kesempatan kali ini, yang saya posting yaitu membuat routing dynamic OSPF di mikrotik

B. Pengertian

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

Kelebihan Dan Kekurangan Dynamic Routing

Adapun keuntungan dynamic routing adalah sebagai berikut :

  1. Cocok untuk area besar/luas
  2. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  4. Router secara otomatis berbagi informasi
  5. Routing table dibuat secara dinamik
  6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  7. Administrator tidak ikut campur tangan

Sedangkan kelemahan dynamic routing adalah sebagai berikut.

  1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
  2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

C. Latar belakang

Ingin menambah pengetahuan

D. Tujuan

Pembaca dapat mengetahu bagaimana membuat routing dynamic OSPF

E. Hasil yang diharapkan

Dapat mengikuti langkah-langkahnya dengan baik

F. Alat dan bahan

  1. kabel UTP
  2. mikroTik
  3. laptop/pc

G. Jangka waktu pelaksanaan

Waktu yang dibutuhkan kisaran 15-20 menit

H. Langkah kerja

  1. Hubungkan mikrotik kemudian buka winbox untuk mengkonfigurasi mikrotik tersebut

  2. Berikan identitas mikrotik. System > Identity

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

  1. Berikan nama/berikan komen pada tiap interface untuk memudahkan mengetahui fungsi interface tersebut. Interface > klik interface yang ingin diberi komen > klik komen (icon berwarna kuning) > Ok

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

  1. Alokasikan ip address. IP > addresses > add (icon +) > berikan ip > pilih interface > apply > Ok

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

  1. Masuk ke konfigurasi OSPF. Routing > OSPF > instances

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

  1. Klik 2 kali pada settingan default, kemudian ubah redistributed connected route menjadi as type 1 > apply > ok

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

  1. Pindah ke tab network kemudian tambahkan semua network yang ada pada ip > address kemudian tambahkan prefiksnya dibelakang network

  2. Silahkan coba ping router yang tehubung, dan ping juga client yang terhubung.

Activities, Android Developer, Ansible, Apache2, Atlassian, Ayo Belajar Linux, Bestpath Network, BLC Telkom Klaten, BSD, Caddy Server, Case Study, Cisco, Cisco Indonesia, Cloud Computing, Cockpit, Custom Weapons, Docker, E-Learning, Engenius, Error, FreeBSD, FreeBSD Indonesia, Komunitas Pengguna Linux Indonesia, KPLI Bulukumba, KPLI Klaten, Lets Encrypt, Linux, MacOS, Microsoft Azure, Microsoft SQL Server, MikroTik, MikroTik Indonesia, MySQL, Nginx, Open edX, OpenSID, Others, PHP, phpMyAdmin, PostgreSQL, Proxmox, Python, Redash, Sendy, SSH, Stories, Subnetting, TP-Link, Ubiquiti, Unix, Virtualization, Windows, X-Mosque, Faizar Septiawan, Icar, siBunglonGanteng, Orang Ganteng, siBunglonLabs, Programmer, SysAdmin, Site Reliability Engineer, Developer, Palugada, Makassar, Ganteng, Gila, Cyclist, Panglima, Setan, Panglima Setan, sibunglon, Ganteng

I. Hasil yang didapatkan

Semua langkah-langkahnya dapat diikuti dengan baik dan benar

J. Temuan masalah

Tidak ditemukan masalah

K. Kesimpulan

Dalam OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan.

I. Referensi

mikrotik